Kamis, 04 Oktober 2012

Pengawatan Meter Prabayar dan Munculnya Tulisan “PERIKSA”


Bargainser tipe digital
Bargainser tipe digital yang dipasang di instalasi listrik rumah
Sejak artikel “Arde atau Grounding untuk Instalasi Listrik Rumah” dirilis, ternyata banyak pertanyaan yang muncul mengenai sambungan grounding pada kWh-meter. Hal pang paling sering ditanyakan berkisar seputar Meter PraBayar (MPB) atau Listrik PraBayar (LPB).
Dari survey kecil yang dilakukan, setidaknya ada dua hal besar yang sering ditanyakan :
  • Apakah kabel grounding perlu disambung pada meter prabayar atau tidak? Bagaimana seharusnya sambungan kabel atau pengawatan pada meter prabayar dan juga pada MCB Box.
  • Meter prabayar mengalami masalah dengan munculnya gambar “TANGAN” dan tulisan “PERIKSA” pada display-nya. Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?
Jika anda pernah mengalami hal ini dan belum tahu penyebabnya, atau sedang mempertimbangkan untuk melakukan migrasi ke meter prabayar, kami berharap semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan mencerahkan.
Jadi sobat ILR…silahkan dilanjut..

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Stroom Listrik Prabayar yang mengijinkan untuk mengutip sebagian materinya sebagai bahan tulisan ini. Juga untuk diskusinya yang sangat mencerahkan yang sangat membantu kami melakukan analisa dengan lebih baik.

Karakteristik Meter Prabayar

Disini kita tidak membicarakan secara detail mengenai kelebihan dan kekurangan LPB dibanding dengan Listrik PascaBayar secara umum. Tunggu kesempatan berikutnya ya…
MPB mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dengan kWh-meter model lama. Selain menggunakan teknologi digital (yang model lama berteknologi analog dan piringan berputar), dengan aplikasi mikroprosessor, MPB ini juga dilengkapi Contact Relay di dalam meter yang berfungsi memutuskan arus listrik. Jadi bisa saja listrik di rumah padam karena sesuatu masalah, tetapi MCB tidak trip.
Selain itu, MPB juga melakukan pengukuran pemakaian daya listrik dengan sensor arus listrik pada sisi kabel phase dan netral-nya. Arus phase yang masuk ke instalasi rumah harus sama dengan arus netral yang keluar. Jika terjadi perbedaan atau jika hanya salah satu penghantar saja (netral atau phase) yang mengalirkan arus listrik, maka MPB akan memunculkan alarm.
Seringkali munculnya alarm ini adalah karena cara pengawatan atau penyambungan kabel netral dan grounding pada MPB dan MCB Box yang tidak sesuai. Penyambungannya harus pada titik yang benar. Jika tidak, sangat besar kemungkinan terjadi aliran arus pada kabel netral yang melewati MPB bahkan disaat pelanggan tidak menggunakan energi listrik sama sekali di rumahnya. Akibatnya sensor arus netral akan mendeteksi seolah-olah ada pemakaian dan tentunya bisa merugikan konsumen.
Bila kasus ini terjadi, MPB akan memunculkan tulisan “PERIKSA” dan gambar “TANGAN”. Artinya ada masalah dengan grounding dan netral-nya pada sistem instalasi listrik di rumah tersebut.
Pertanyaannya : Kok bisa ya ada arus netral mengalir walaupun tidak ada pemakaian listrik sama-sekali?
Nah..kita simak penjelasan yang agak teoritis ini :
Sistem tegangan 3 phase dan 1 phase
Penjelasan sistem 3 phase dan 1 phase
PLN mempunyai Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380V yang disuplai oleh Trafo Distribusi 20kV/380V dengan sistem listrik 3 phase, yang menyebarkan daya listrik ke perumahan. Sisi tegangan rendah trafo (380V) yang menyuplai ke perumahan mempunyai sistem 3 phase yang terhubung bintang ( Y-connection) dengan titik netral yang di-ground-kan ke tanah. Bila beban listrik pada sistem 3 phase tadi seimbang maka titik netral ini mempunyai nilai nol Ampere.
Tetapi jika system 3 phase PLN itu (yang menyuplai ke perumahan) mengalami ketidakseimbangan beban listrik, maka akan ada arus listrik melewati penghantar netral (nilainya tidak 0 Ampere lagi). Arus netral inilah yang mengalir ke perumahan, kearah MPB dan melewati grounding dari instalasi listrik rumah untuk kembali lagi ke grounding titik netral di trafo distribusi tadi (arus listrik selalu membentuk loop tertutup).
Kalau masih dirasa njlimet, coba simak lagi penjelasan singkatnya :
Pada intinya, bila terjadi ketidakseimbangan beban listrik pada trafo distribusi yang menyuplai listrik ke rumah kita, maka akan terjadi arus netral yang masuk ke sistem instalasi rumah, walaupun tidak ada sama sekali pemakaian energi listrik di rumah itu. Arus netral tadi sebenarnya ingin mengalir menuju tanah melewati jalur grounding instalasi listrik rumah untuk kembali lagi ke titik netral di trafo distribusi tadi (sehingga membentuk loop).
Nah…kondisi ini yang harus dicermati agar arus netral yang menyelinap itu tidak sampai melewati MPB.
Jika masih bingung, harap terima aja dulu yah…atau silahkan baca dalam artikel selanjutnya yang lebih detail (“Sistem Listrik 3-Phase).
Jadi..Bagaimana menghindari hal ini?
Yah…setidaknya kita harus memahami cara pegawatan MPB yang benar dan di MCB Box. Mari…silahkan lanjut terus….

Pengawatan Meter Prabayar.

Pengawatan MPB yang benar harus seperti gambar dibawah ini. Warna hitam adalah penghantar phase, warna biru adalah penghantar netral dan warna hijau adalah penghantar grounding.

Meter Prabayar-1
Pengawatan MPB dengan Titik Ground pada MCB Box

Kabel Netral dan kabel grounding harus disambung di titik sebelum MPB dan harus terpisah total setelah MPB. Sedangkan posisi grounding rod-nya sendiri (yang tertanam di tanah) bisa berada lebih dekat ke MPB atau MCB Box.
Sisi sebelah kiri (P-N, dengan N ditanahkan) adalah bagian dari Trafo Distribusi PLN yang netral-nya ditanahkan. Sedangkan yang paling kanan adalah stop kontak.

Meter PraBayar-2
Pengawatan MPB dengan Titik Ground di kWh-Meter

Seperti penjelasan sebelumnya, saat terjadi ketidakseimbangan beban pada trafo distribusi, akan ada arus netral yang mengalir kearah MPB. Walaupun saat itu tidak ada pemakaian energi listrik di rumah (MCB “OFF”). Dengan pengawatan yang seperti ini, maka arus netral penyelinap tadi bisa dialirkan ke grounding tanpa melewati MPB (lihat gambar dibawah ini) :

Arus Netral pada MPB-1
Arus Netral ke kWh-Meter Saat Terjadi Beban 3 Phase Tidak Seimbang

Arus Netral pada MPB-2
Arus Netral ke kWh-Meter Saat Terjadi Beban 3 Phase Tidak Seimbang

Munculnya Tanda “PERIKSA”

Bila ada sambungan antara kabel grounding dan netral pada titik setelah MPB, seperti pada pengawatan seperti di bawah ini, maka arus netral penyelinap tadi bisa mengalir melewati MPB. Walaupun konsumen sama sekali tidak menggunakan energi listrik dan juga posisi MCB “OFF”. Arus netral penyelinap seperti ini akan mengakibatkan sensor arus netral MPB mengukur seolah-olah ada pemakaian dan bisa merugikan konsumen. Karena itu di MPB akan muncul tulisan “PERIKSA” dan gambar “TANGAN”.
Kabel netral dan ground disambung kembali pada MCB Box, akibatnya ada sebagian arus netral yang mengalir melewati MPB.

Arus Netral Melewati MPB-1
Arus Netral Dari Beban 3 Phase Tidak Seimbang Melewati MPB Karena Ground-Netral Tersambung di MCB Box

Sedangkan pada gambar berikut ini, kabel ground dan netral disambung pada titik setelah MPB. Akibatnya arus netral yang tidak diinginkan tadi bisa melewati MPB.

Arus Netral Melewati MPB-2
Arus Netral Dari Beban 3 Phase Tidak Seimbang Melewati MPB Karena Ground-Netral Tersambung di MCB Box

Untuk kasus lain lagi, ground dan netral dihubungkan di MPB tapi pada titik keluar terminal netral. Sehingga arus netral penyelinap tersebut masih melewati sensor MPB.

Arus Netral Melewati MPB-3
Arus Netral Dari Beban 3 Phase Tidak Seimbang Melewati MPB Karena Ground-Netral Tersambung di Titik Keluar Netral MPB

Mengatasi Tanda “PERIKSA”

  • Bila tulisan “PERIKSA” tadi masih berkedip-kedip, maka masih ada ground yang terhubung ke netral (masih belum murni terpisah). Bisa diperiksa pada MPB atau MCB Box.
  • Jika pengawatan MPB sudah sesuai dengan petunjuk pada gambar diatas, tetapi masih muncul tulisan “PERIKSA”, maka kemungkinan ada terjadi hubungan ground dan netral pada alat listrik atau beban listrik, misal : komputer, AC atau TV. Salah satu caranya : coba lakukan pemutusan satu persatu alat listrik atau beban listrik tadi, apakah tulisan “PERIKSA” tadi tidak berkedip-kedip atau hilang (sudah clear). Jika ada ditemukan hal seperti itu, kemungkinan alat listrik tadi mengalami masalah dan harus diperiksa.
  • Jika tidak ada peralatan listrik yang bermasalah, kemungkinan berikutnya adalah pada sistem instalasi listriknya. Hal yang paling mudah dilakukan adalah memeriksa sambungan pada stop kontak. Bila merasa kesulitan atau khawatir kesetrum, lebih baik memanggil instalatir listrik yang kompeten.
  • Jika tulisan “PERIKSA” tadi sudah tidak berkedip lagi, artinya ground dan netral sudah “bersih”. Kita bisa menghubungi PLN untuk meminta clear tamper token agar bisa mereset tulisan tadi.

Pertanyaan Lainnya

Banyak juga yang meminta gambar detail koneksi kabel pada MCB Box. Karena memang instalasi listrik setelah MPB adalah tanggung jawab pelanggan (tentunya pemasangan dilakukan oleh instalatir listrik yang kompeten dan bersertifikasi). Sedangkan pemasangan MPB atau kWh-meter adalah tanggung jawab PLN. Pelanggan tinggal terima beres saja.
Gambarnya adalah seperti ini (dengan skema titik grounding ada di MCB Box ini, bukan di MPB) :

Pengawatan Kabel di MCB Box
Pengawatan Kabel Phase-Netral-Ground di MCB Box dengan 2 MCB

Jadi terminal Netral dan Grounding (PE) tidak digabung lagi di MCB Box ini.
Bagi yang ingin tahu macam-macam sistem pentanahan pada instalasi listrik dan sistem mana yang diaplikasikan pada perumahan, bisa lihat nanti pada artikel lain yang juga akan rilis berikutnya (“Sistem Pentanahan pada Instalasi Listrik Rumah”).
Baiklah sobat ILR…semoga bermanfaat bagi anda semua.
Silahkan jika ada koreksi agar lebih sempurna lagi isi artikel ini.

Salam,

Daya Listrik PLN : 1300Watt atau 1300VA?

Salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah pengertian mengenai daya listrik PLN. Ada beberapa pertanyaan seperti ini : “Listrik PLN di rumah saya 1300Watt, mengapa…dst”. Dan selalu kita koreksi dengan 1300VA. Perbedaannya adalah satuan VA dan Watt. Apa perbedaannya dan mengapa digunakan satuan VA?

Pembahasannya kita mulai dari teori dasar listrik mengenai daya. Daya listrik merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau usaha. Dalam sistem listrik arus bolak-balik, dikenal adanya 3 jenis daya yaitu :
  • Daya Nyata (simbol : S; satuan : VA (Volt Ampere))
  • Daya Aktif (symbol : P; satuan : W (Watt))
  • Daya Reaktif (symbol : Q; satuan : VAR (Volt Ampere Reaktif))
Daya Aktif adalah daya yang digunakan untuk energi kerja sebenarnya. Daya inilah yang dikonversikan menjadi energi tenaga (mekanik), cahaya atau panas. Satuan daya aktif adalah Watt.
Daya Reaktif adalah daya yang digunakan untuk pembangkitan fluks magnetik atau medan magnet. Satuannya adalah VAR. Contoh peralatan listrik yang memerlukan daya reaktif adalah motor listrik atau dinamo, trafo, ballast lampu yang konvensional dan peralatan listrik lain yang menggunakan proses induksi listrik lilitan untuk operasinya.
Daya Nyata dengan satuan VA adalah total perkalian antara arus dan tegangan pada suatu jaringan listrik atau penjumlahan dengan metode trigonometri dari daya aktif dan reaktif dalam segitiga daya.
Hubungan antara ketiga jenis daya ini digambarkan dalam segitiga daya.

Segitiga Daya Listrik
Gambar Segitiga Daya Listrik


Sekarang kita lihat rumus yang menghubungkan ketiga daya tersebut . Rumus untuk daya nyata adalah perkalian antara arus dan tegangan, yaitu :

S=V.I

Dimana :
S = Daya Nyata (VA)
V = Voltage / Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Sedangkan hubungan antara daya nyata dan daya aktif dapat dihitung dengan rumus trigonometri sebagai berikut:

Cos φ=P/S

P=S x Cosφ

P=V x I x Cos φ

Dimana :
P = Daya Aktif (Watt)
S = Daya Nyata (VA)
Dengan rumus segitiga phytagoras dapat juga dituliskan :

S=√(P^2+Q^2 )


Cos ϕ adalah perbandingan antara daya aktif (P) dan daya nyata (S) dan dikenal dengan faktor daya listrik (PF : Power Factor). Nilai Cos ϕ yang digunakan PLN adalah sebesar 0.8.

Itu teori listriknya, bagaimana dengan aplikasinya untuk instalasi listrik perumahan?
Daya nyata (S) dengan satuan VA digunakan untuk perhitungan besarnya daya listrik terpasang dari PLN di rumah pelanggan. Hal ini karena PLN hanya memasang MCB sebagai pembatas daya listrik pada kWh-meter. Contohnya pada suatu rumah dipasang MCB 6A dengan tegangan 220V maka daya terpasang pelanggan tersebut adalah 6A x 220V = 1320VA atau dibulatkan 1300VA.
Daya listrik terpasang PLN yang lainnya (yang paling umum) adalah 450VA, 900VA, 2200VA, 3500VA, 4400VA.
Daya aktif (P) dengan satuan Watt digunakan untuk mengetahui berapa daya listrik yang bisa digunakan untuk peralatan listrik oleh konsumen. Dari rumus daya aktif diatas maka dari besarnya daya terpasang 1300VA tersebut bisa dihitung daya aktifnya.
Dengan Cos ϕ sebesar 0.8 maka dengan daya terpasang 1300VA, daya aktifnya (P) sebesar 6A x 220V x 0.8 = 1056 Watt.

Apa artinya 1300VA dan 1056Watt?
Setiap peralatan listrik di rumah sebenarnya hanya mencantumkan nilai daya listrik dalam Watt, yang merupakan daya aktif. contohnya mesin jetpump 150Watt, lampu TL 20Watt, AC 300Watt dan lain-lain. Bila semua peralatan listrik tersebut dipakai, maka total maksimum daya yang mampu disediakan hanya 1056Watt (bila rumah tersebut berlangganan listrik 1300VA).
Dalam nilai 1300VA (S) dan 1056Watt (P), terdapat daya reaktif (Q). Perhitungan secara trigometri, dengan faktor daya sebesar 0.8 akan menghasilkan nilai Q = 792VAR. Daya reaktif ini digunakan untuk pembangkitan medan magnet pada peralatan listrik yang bersifat induksi seperti mesin air, kipas angin, ballast lampu, AC dll.
Contoh, pada mesin air tertulis dayanya 150Watt, maka daya 150 Watt tersebut akan dikonversikan oleh motor listrik / dinamo mesin air menjadi tenaga. Untuk menghasilkan daya kerja 150Watt tersebut, mesin air akan menyerap daya nyata sebesar 150Watt/0.8 = 187,5VA. Daya reaktif sebesar 112.5VAR digunakan untuk pembangkitan medan magnet pada motor listrik.

Bagaimana perhitungan daya listrik oleh PLN?
Untuk pelanggan perumahan, hanya penggunaan daya aktif dalam satuan watt yang dihitung oleh PLN. Karena itu alat pengukurnya disebut kWh-meter (kiloWatt Hour meter). Besarnya daya reaktif tidak dihitung karena faktor daya untuk listrik perumahan masih ditoleransi dalam angka 0.8. Berbeda dengan listrik industry dimana terpasang kVARh-meter (Kilo-VAR hour meter) untuk menghitung besarnya pemakaian daya reaktif, dimana jika penggunaannya melebihi batas maka akan kena pinalti oleh PLN.

Apa pentingnya kita mengetahui perbedaan antara daya listrik dalam Watt dan VA?
Misalkan kita mempunyai peralatan listrik dengan total daya 1200Watt, maka besarnya daya listrik PLN tidak akan cukup dengan 1300VA (rating MCB 6A). Dengan faktor daya 0.8 maka akan didapat daya nyata sebesar 1200/0.8 = 1500VA. Sehingga daya listrik PLN yang terdekat adalah 2200VA (sesuai dengan rating MCB-nya yaitu 10A). Dari angka 2200VA maka selanjutnya kita bisa menentukan besarnya kapasitas instalasi listrik, terutama kabel listrik, minimal adalah 10A atau 2200VA.
Jadi satuan Watt lebih digunakan untuk menghitung besarnya penggunaan daya listrik pada peralatan dan satuan VA digunakan untuk menghitung kapasitas terpasang instalasi listrik, mulai dari MCB dan penghantarnya.
Tentunya masih ada lagi pertanyaan selanjutnya : Apakah angka faktor daya sebesar 0.8 bisa berubah? Dan apakah pengaruh daya reaktif bisa merugikan? Kita akan bahas pada artikel selanjutnya. Mudah-mudahan artikel yang singkat ini bisa mencerahkan dan bermanfaat.


Salam,

Kesetrum (Tersengat Listrik)


Ilustrasi orang yang tersengat listrik
Fenomena kesetrum yang sering kita alami dengan listrik di rumah
“Awas…nanti kesetrum!! Jangan dekat-dekat..bahaya..” Ini kata-kata ampuh yang selalu diucapkan terutama oleh orang tua kepada anaknya, saat si anak terlalu dekat kabel listrik. Bahkan antar orang dewasa pun kata-kata ini seringkali terucapkan. Kejadian-kejadian seperti ini sebetulnya mencerminkan bahwa tingkat kewaspadaan kita masih tinggi akan adanya bahaya listrik.
Apakah anda pernah mengalami kesetrum? Saya kok yakin kalo anda pernah mengalaminya. Karena sayapun pernah dan kejadiannya waktu saya masih kecil sampai beranjak ABG (terus terang..saat menulis artikel ini, saya sempatkan bertanya kepada orang di sebelah kiri saya dengan pertanyaan sama. Dan jawabannya mirip dengan yang saya alami).
Mengapa sih kita bisa kesetrum? Bisakah hal itu dihindari? Bagaimana agar anak kita aman dari listrik? Jika pertanyaan2 ini muncul di pikiran anda, saya ucapkan selamat membaca artikel ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Sepintas saya sudah jelaskan masalah kesetrum ini dalam tulisan sebelumnya (lihat di “Listrik, tidak kenal maka tidak hati-hati..(2)”). Silahkan dibaca untuk menambah wawasan bagi anda.
Kesetrum atau bisa disebut “tersengat listrik” (in English : Electric Shock) terjadi bila seseorang menyentuh suatu konduktor (penghantar) yang sedang dialiri arus listrik bolak-balik (“live part”) pada satu sisi tubuh, dan sisi lain dari tubuh juga menyentuh penghantar yang lain. Contoh mudahnya adalah bila kita menyentuh suatu kabel telanjang tanpa isolasi dengan tangan kanan dan kaki kita tidak memakai alas kaki menempel lantai keramik atau tanah. Maka yang terjadi, orang tersebut menjadi bagian dari rangkaian listrik, dimana listrik mengalir didalam tubuhnya.
Tubuh manusia merupakan penghantar listrik yang baik karena sebagian besar mengandung air yang bersifat penghantar. Arus listrik bolak-balik mengandung frekuensi dan energi, sehingga bila tubuh manusia dialiri listrik ini akan mempengaruhi kerja organ-organ dalamnya, dimana akibat yang paling fatal adalah kematian. Itulah kenapa bila kita tersengat listrik yang paling ringan saja maka sehabis itu akan terasa pegal-pegal atau kesemutan di bagian yang tersengat tersebut.
Jadi kesimpulannya, makhluk hidup akan merasa tersengat listrik jika terjadi aliran di dalam tubuhnya. Jika tidak ada aliran maka tidak akan terjadi fenomena kesetrum itu. Contohnya adalah burung yang suka berdiri di kabel listrik yang telanjang. Mengapa tidak kesetrum dan apa yang terjadi? Inilah hebatnya naluri makhluk hidup itu, karena sebetulnya si burung berdiri hanya dengan satu kaki saja. Jadi karena itu tidak ada arus yang mengalir di tubuhnya dan beliau aman-aman saja. Tubuh burung itu bertegangan tapi tidak mengalir arus listrik.
Pertanyaannya, mengapa satu kaki? Nah..begini penjelasannya…jika dua kakinya menempel pada kabel listrik, maka burung itu akan menjadikan arus listrik mengalir dari satu kaki kemudian melewati tubuh dan terus keluar di kaki yang lain. Sehingga walaupun arus listriknya hanya kecil saja, tapi bisa jadi cukup mematikan bagi hewan kecil itu.
Bahaya listrik bisa kita hindari bila kita tahu cara kerja listrik ini. Ada beberapa tips yang bisa anda lakukan untuk di rumah :
  • Jangan coba-coba menyentuh ujung kabel yang telanjang, bila kita tidak tahu apakah kabel itu bertegangan atau tidak. Gunakan test pen untuk memastikan. Ini adalah peraturan keselamatan yang utama
  • Bila tangan anda basah, harus dikeringkan dulu sebelum memasang atau mencabut “colokan” listrik ke/dari stop kontak.
  • Bila anda merasa takut saat memasang atau mencabut “colokan” listrik ke/dari stop kontak, karena melihat kualitas “colokan” listrik yang tidak meyakinkan, anda bisa berdiri diatas karpet, alas karet atau memakai sepatu/sandal karet saat melakukan aktifitas itu. Ini akan mencegah bahaya sengatan listrik karena tidak ada arus listrik mengalir dalam tubuh. Tips ini sering saya praktekkan saat di rumah karena saya tidak mau mengambil resiko tersengat listrik (ada faktor trauma juga sih..)
  • Ganti dengan yang baru untuk “colokan” listrik, “stop kontak” atau kabel yang terkelupas bila anda lihat tidak meyakinkan.
  • Bila ada “colokan” atau “stop kontak” listrik yang terkena cipratan air (biasanya bila hujan), jangan digunakan dulu sampai benar2 kering atau dikeringkan dulu dengan alat pengering. Dalam beberapa kasus, “stop kontak” tersebut harus diberi isolasi agar tidak digunakan oleh orang lain.
Anak-anak balita cukup rentan dengan bahaya kesetrum ini. Karena pada umur tersebut balita mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi. Mereka suka sekali memegang sesuatu yang belum dikenalnya. Bila itu adalah sesuatu yang mengandung tegangan listrik maka akibatnya bisa fatal. Kasus yang terjadi memang jarang terdengar, tetapi ada baiknya dihindari (silahkan baca juga artikel “Hati-hati Menggunakan Kabel Rol”). Beberapa stop kontak listrik memang aman dari jangkauan anak-anak, karena biasanya mempunyai cover yang tertutup. Akan tetapi banyak pula stop kontak listrik di perumahan yang tidak terpasang covernya. Beberapa tips yang bisa anda lakukan adalah :
  • Stop kontak listrik yang tidak mempunyai cover tapi mudah dijangkau oleh anak-anak sebaiknya ditutup oleh isolasi atau lakban.
  • Persempit atau tutup akses sama sekali stop kontak tersebut dari jangkauan anak-anak, bisa dengan menaruh kursi / sofa, meja atau rak televisi.
  • Bila anda membangun rumah baru, saat pemasangan instalasi listrik rumah usahakan posisi stop kontak diletakkan pada ketinggian di atas 1 meter atau sejajar dengan saklar lampu. Memang dalam beberapa posisi akan kurang bagus dilihat dari segi estetika, tapi hal itu seharusnya bisa diatasi.
  • Beri pengertian kepada anak anda mengenai bahaya listrik ini. Anak mungkin belum bisa mengerti sepenuhnya, tapi hal ini sangat perlu dan menjadi tantangan buat orang tua menyampaikannya dalam bahasa anak. 
Insiden kesetrum memang relatif jarang terjadi, tetapi tahukah anda bahwa 1 dari 7 kecelakaan listrik adalah fatal. Ini adalah hasil penelitian dari suatu badan keselamatan di Amerika. Karena itu kita seharusnya lebih berhati-hati.
Anda punya pengalaman dengan kesetrum…? Silahkan untuk berbagi cerita dengan kami disini.
Salam hangat,

MCB sebagai Proteksi dan Pembatas Daya Listrik


Box pengaman tipe MCB
Pengaman tipe MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik rumah yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik (short circuit atau korsleting). Kegagalan fungsi dari MCB ini berpotensi menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya percikan api karena hubung singkat yang akhirnya bisa menimbulkan kebakaran.
Dalam artikel kami sebelumnya, “Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Rumah” ada dijelaskan secara singkat fungsi MCB ini dan lokasi dimana MCB ini terpasang.
Pada instalasi listrik rumah, MCB terpasang di kWh meter listrik PLN dan juga di MCB Box. Jadi sebenarnya kita “kenal baik” dengan komponen ini, setidaknya tahulah bentuk dan dimana lokasinya. Tentunya karena setiap terjadi listrik di rumah “anjlok” disebabkan kelebihan pemakaian daya listrik atau korsleting, maka yang pasti dicari untuk menyalakan listrik PLN adalah MCB yang ada di kWh meter atau MCB Box.
Artikel ini akan membahas mengenai MCB ini secara lebih dalam dan lengkap. Sedikit teori dan beberapa istilah teknis kami munculkan sebagai pendukung penjelasan, dan semoga masih bisa dimengerti dengan mudah.

Fungsi MCB

Simbol MCB
Simbol MCB & Toggle Switch
Bila kita perhatikan secara lebih detail, pada bagian depan MCB akan  ada gambar simbol seperti gambar disamping ini. Simbol tersebut merupakan simbol yang umum dipakai dalam gambar listrik sebagai legenda yang menjelaskan fungsi dari peralatan listrik tersebut.
Sedangkan angka 1 dan 2 menunjukkan nomor terminal pada MCB sebagai tempat koneksi kabel listrik. Pada angka 1 atau bagian atas umumnya disambungkan dengan kabel incoming dan pada angka 2 atau bagian bawah disambungkan dengan kabel outgoing.
Gambar disebelah kanan merupakan MCB dengan toggle switch berwarna biru. Simbol “I” putih menunjukkan bahwa MCB dalam posisi “ON” dan simbol “O” menunjukkan posisi “OFF”.

Dari simbol tersebut, terlihat MCB mempunyai tiga macam fungsi yaitu :
  • Pemutus Arus (simbol “x” dengan garis miring ke kiri) .
MCB ini mempunyai fungsi sebagai pemutus arus listrik ke arah beban. Dan fasilitas pemutus arus ini bisa dilakukan dengan cara manual ataupun otomatis.
Cara manual adalah dengan merubah toggle switch yang ada didepan MCB (biasanya berwarna biru atau hitam) dari posisi “ON” ke posisi “OFF” dan bagian mekanis dalam MCB akan memutus arus listrik. Hal ini dilakukan bila kita ingin mematikan sumber listrik di rumah karena adanya keperluan perbaikan instalasi listrik rumah. Istilah yang biasa dipakai adalah MCB Switch Off.
Sedangkan MCB akan otomatis “OFF” bila dideteksi terjadi arus lebih, disebabkan karena beban pemakaian listrik yang lebih, atau terjadi gangguan hubung singkat, oleh bagian didalam MCB dan memerintahkan MCB untuk “OFF” agar aliran listrik terputus. Istilah yang biasa dipakai adalah MCB Trip.
Bagian-bagian di dalam MCB tersebut akan dijelaskan pada poin 2 dan 3 berikut.

  • Proteksi Beban Lebih (overload) (simbol seperti kotak dengan sisi terbuka di kiri)
Fungsi ini akan bekerja bila MCB mendeteksi arus listrik yang melebihi rating-nya. Misalnya, suatu MCB mempunyai rating arus listrik 6A tetapi arus listrik aktual yang mengalir melalui MCB tersebut ternyata 7A, maka MCB akan trip dengan delay waktu yang cukup lama sejak MCB ini mendeteksi arus lebih tersebut.
Bagian di dalam MCB yang menjalankan tugas ini adalah sebuah strip bimetal. Arus listrik yang melewati bimetal ini akan membuat bagian ini menjadi panas dan memuai atau mungkin melengkung. Semakin besar arus listrik maka bimetal akan semakin panas dan memuai dimana pada akhirnya akan memerintahkan switch mekanis MCB memutus arus listrik dan toggle switch akan pindah ke posisi “OFF”.
Lamanya waktu pemutusan arus ini tergantung dari besarnya arus listrik. Semakin besar tentu akan semakin cepat. Fungsi strip bimetal ini disebut dengan Thermal Trip. Saat arus listriknya sudah putus, maka bimetal akan mendingin dan kembali normal. MCB bisa kembali mengalirkan arus listrik dengan mengembalikan ke posisi “ON”.

  • Proteksi Hubung Singkat (Short Circuit) (simbol lengkungan)
Fungsi proteksi ini akan bekerja bila terjadi korsleting atau hubung singkat arus listrik. Terjadinya korsleting akan menimbulkan arus listrik yang sangat besar dan mengalir dalam sistem instalasi listrik rumah.
Bagian MCB yang mendeteksi adalah bagian magnetic trip yang berupa solenoid (bentuknya seperti coil/lilitan), dimana besarnya arus listrik yang mengalir akan menimbulkan gaya tarik magnet di solenoid yang menarik switch pemutus aliran listrik. Sistem kerjanya cepat, karena bertujuan menghindari kerusakan pada peralatan listrik. Bayangkan bila bagian ini gagal bekerja.
Bagian bimetal strip sebenarnya juga merasakan arus hubung singkat ini, hanya saja reaksinya lambat sehingga kalah cepat dari solenoid ini.

Bila MCB trip karena overload seperti pada poin 2, maka kita cukup mengurangi pemakaian listrik dengan memutuskan sebagian beban peralatan listrik. Setelah itu MCB bisa kita “ON” kan kembali. Tetapi perlu kita beri waktu sekitar 1 atau 2 menit untuk bimetal kembali normal lebih dahulu.
Sedangkan bila MCB trip karena korsleting, maka jangan langsung “ON” kan MCB, tetapi pastikan dulu bagian dari instalasi listrik rumah yang bermasalah sudah dilepaskan dari sistem kelistrikan. Biasanya pada peralatan listrik atau bagian listrik tersebut ada tanda-tanda seperti percikan bunga api listrik, bau gosong atau bunyi letupan saat terjadi hubung singkat. Jadi bedanya MCB trip karena overload atau hubung singkat bisa dilihat secara mudahnya dari sini.
Oke…kalau anda bingung membayangkan bagian-bagian dalam MCB tersebut seperti apa, yuk kita lihat-lihat bagian MCB tersebut pada bagian berikut.

Bagian-bagian MCB

Gambar Bagian Dalam MCB
Gambar Bagian-bagian MCB
Dari situs Wikipedia, kita dapatkan gambar yang menjelaskan bagian-bagian dalam MCB ini. Gambar ini bersifat umum dan belum tentu sama persis dengan MCB yang umum dipakai di PLN atau perumahan. Jadi hanya kita ambil sebagai contoh saja.
Bagian dalam MCB sebenarnya lebih dominan bersifat mekanis dengan fungsi switch mekanis dan kontak penghubung/pemutus arus listrik.
Penjelasannya dari nomor-nomor dalam gambar adalah sebagai berikut :
  1. Actuator Lever atau toggle switch, digunakan sebagai Switch On-Off dari MCB. Juga menunjukkan status dari MCB, apakah ON atau OFF.
  2. Switch mekanis yang membuat kontak arus listrik bekerja.
  3. Kontak arus listrik sebagai penyambung dan pemutus arus listrik.
  4. Terminal tempat koneksi kabel listrik dengan MCB.
  5. Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip
  6. Baut untuk kalibrasi yang memungkinkan pabrikan untuk mengatur secara presisi arus trip dari MCB setelah pabrikasi (MCB yang dijual dipasaran tidak memiliki fasilitas ini, karena tujuannya bukan untuk umum)
  7. Solenoid. Coil atau lilitan yang berfungsi sebagai magnetic trip dan bekerja bila terjadi hubung singkat arus listrik.
  8. Pemadam busur api jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan atau pengaliran kembali arus listrik.

Jika anda mengalami masalah dengan fungsi MCB, cukup beresiko jika kita perbaiki sendiri dengan berbekal pengetahuan mengenai bagian-bagian dalamnya melalui gambar diatas. Karena ini berhubungan dengan fungsi proteksi arus listrik yang sangat penting. Jadi sebaiknya sih ganti MCB-nya dengan yang baru.
Cukup bermanfaat memang melihat-lihat bagian-bagian dalam MCB ini. Nice to know saja.

Oke dech kawan pembaca…sampai disini dulu bagian pertama dari artikel mengenai MCB ini. Bagian selanjutnya dari MCB ini akan semakin menarik dan aplikatif. Dan semoga bagian pertama ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Terima kasih dan salam,

Koneksi Kabel Rangkaian Level Switch Relay

Sebagai pendahuluan, kita ulas lagi mengenai cara kerja level switch dan kontak relay-nya, yang telah dibahas pada artikel sebelumnya.

Level Control Switch
Tangki Air dengan Level Control Switch

Saat air mencapai level low maka dua pemberat (sinker) akan menggantung. Saat level air mencapai setengah dari pemberat yang bawah, total berat keduanya akan mampu menarik switch yang ada pada switch body di bagian atas. Switch yang tertarik pemberat secara mekanis akan membuat kontak relay menjadi “close” dan arus listrik akan mengalir melalui kabel dari sumber listrik (biasanya berasal dari colokan listrik rumah) ke mesin pompa air untuk mulai start dan mengisi air ke dalam toren hingga mencapai level high.
Saat air mencapai level high, maka pemberat bagian bawah akan mengambang dan saat level air mencapai setengah dari pemberat bagian atas maka level switch akan kembali ke posisi awal (dengan bantuan pegas yang ada dalam switch body) sehingga kontak relay akan menjadi “open” dan arus listrik terputus sehingga mesin pompa air mati secara otomatis.
Pihak pembuat level switch ini menyediakan 2 macam kontak relay yang bisa digunakan sesuai kebutuhan. Bisa dilihat pada bagian dalam level switch ada 2 pasang terminal yaitu A1-A2 dan B1-B2. Dua pasang terminal ini mempunyai fungsi berkebalikan.
Untuk keperluan yang umum seperti di perumahan, gunakan terminal A1-A2. Agar lebih mudah dikenali, pihak pabrik pembuat biasanya memasang 2 buah baut pada terminal A1-A2.
Fungsi dari masing-masing terminal ini adalah sebagai berikut :

Kontak Relay Level Control Switch
Dua Macam Kontak Relay Level Control Switch

Pada saat air mencapai level low, maka dua pemberat tadi akan menarik level switch kearah bawah dan kontak relay A1-A2 akan terhubung, sedangkan kontak relay B1-B2 akan terputus. Karena rangkaian listriknya disambungkan dengan terminal A1-A2, maka listrik akan mengalir dan mesin pompa air akan start.
Saat air mencapai level high, maka dua pemberat tadi akan mulai mengambang dan level switch akan kembali ke posisi semula dengan bantuan pegas. Akibatnya kontak relay A1-A2 akan terputus dan sebaliknya kontak relay B1-B2 akan terhubung. Sehingga aliran listrik yang tersambung di terminal A1-A2 akan terputus dan mesin pompa air akan mati.

Model koneksi rangkaian Level Switch Relay


Kabel Rangkaian Level Switch Relay
Koneksi Kabel Rangkaian Level Switch Relay

Rangkaian koneksi yang paling umum digunakan dalam perumahan adalah seperti gambar diatas. Agar dapat berfungsi sebagai switch yang menyalakan dan mematikan mesin pompa air, maka level switch relay dihubungkan dengan memotong jalur phase dari sumber listrik (biasanya menggunakan stop kontak) yang menuju ke mesin pompa air. Detailnya bisa lihat gambar diatas. Kecuali colokan listrik dilepas alias tidak ada suplai listrik, maka mesin pompa air akan “ON” dan “OFF” secara otomatis dengan kontrol dari level switch relay.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan rangkaian listriknya :
  • Gunakan ukuran kabel yang sama pada seluruh rangkaian, mulai dari sumber listrik (stop kontak), level switch di toren sampai ke mesin pompa air. Minimal gunakan kabel berukuran 1.5mm2 yang mempunyai Kuat Hantar Arus (KHA) diatas 16A (dikurangi faktor derating kabel yang kira-kira 0.7 maka KHA menjadi 11.2A). Sebagai contoh, mesin pompa air 250W akan mempunyai arus listrik sebesar 250W/220V = 1.14A.
  • Usahakan titik sumber listriknya (atau stop kontak) berada sedekat mungkin dengan posisi level switch pada toren dan juga mesin pompa air. Ini akan berhubungan dengan panjang kabel yang digunakan, seperti yang telah dijelaskan diatas.
  • Pastikan koneksi kabel pada titik-titik sambungan tidak kendur atau gampang lepas. Bila tidak yakin dengan sambungan yang dipuntir sendiri, bisa menggunakan terminal block atau bisa juga menggunakan lasdop. Terminal Block yang materialnya dari plastik banyak dijual di toko listrik, biasanya 1 batang terdiri dari 10 titik sambungan. Terminal block bisa dipotong sesuai keperluan. Sedangkan untuk lasdop tersedia sesuai dengan ukuran kabel. Cara pemakaian lasdop cukup mudah, tinggal masukkan kabel yang akan disambung dan puntir didalam lasdop. Dan apapun cara penyambungannya, sebaiknya ditambahkan isolasi listrik pada sambungan tersebut untuk mencegah kesetrum atau kemasukkan air.

Terminal Block & Lasdop
Contoh Terminal Block (kiri) dan Lasdop (kanan)

  • Pastikan juga koneksi kabel pada baut di titik terminal relay level switch cukup baik pemasangannya. Koneksi yang kendor akan mengakibatkan panas yang berlebihan dan akhirnya meleleh.
  • Pemasangan cover water proof harus cukup rapat untuk mencegah air masuk ke dalam terminal relay. Bila perlu tambahkan dengan cover plastic yang menutupi seluruh level switch.
Kontak relay pada level switch biasanya punya kapasitas maksimum arus listrik sebesar 7.5A pada tegangan listrik 220V. Sedangkan pada umumnya, mesin pompa air jenis jet pump menyerap daya listrik antara 250W – 400W, atau antara 1.14A – 1.82A. Jadi masih tergolong aman untuk mengalir melewati relay level switch.
Oke Bro & sis..sampai disini dulu artikel ini dan semoga bermanfaat. Silahkan jika ada tambahan atau koreksi dan sampai jumpa pada artikel berikutnya.

Salam,

Kabel Listrik dan Kuat Hantar Arus

Dalam sistem instalasi listrik rumah, kabel listrik adalah salah satu komponen vital yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari sumber listrik PLN menuju peralatan listrik. Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel “Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Rumah (2)”, kabel ini seperti pembuluh darah dalam tubuh manusia, dimana bila saluran pembuluh darah ada yang bermasalah tentu tubuh tidak akan bekerja dengan baik. Kabel listrik pun demikian, bila ada saluran yang bermasalah maka akan berpotensi mengganggu sistem instalasi listrik rumah anda. Artikel kali ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai kabel listrik dan hubungannya dengan kapasitas hantarannya.

Pengertian penghantar, kabel dan kawat penghantar

Sebagai pendahuluan, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu perbedaan arti antara ketiga istilah diatas. Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar.
Kabel ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila jumlah penghantar logam tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi tadi dilengkapi lagi dengan selubung pelindung. Contohnya kabel listrik yang dipakai di rumah. Bila kabel tersebut “dikupas” maka akan kelihatan sebuah selubung (biasanya berwarna putih) yang membungkus beberapa inti kabel yang terisolasi (2 atau 3 inti) dimana masing-masing inti memiliki warna isolasi yang berbeda.
Sedangkan kawat penghantar ialah penghantar yang juga logam tetapi tidak diberi isolasi. Contohnya ialah kawat grounding pada instalasi penangkal petir atau kawat penghantar pada sistem transmisi listrik tegangan menengah dan tinggi milik PLN .

Jenis kabel listrik yang umum dipakai dan nomenklatur-nya

Dalam instalasi listrik perumahan, paling tidak ada 3 jenis kabel listrik yang paling umum digunakan yaitu kabel jenis NYA, NYM dan NYY.
Istilah NYA, NYM dan NYY ini merupakan tata nama atau nomenklatur pada kabel. PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2000) dalam lampiran C menjelaskan mengenai tata nama (nomenklatur) kabel ini. Dari lampiran tersebut, kabel NYA, NYM dan NYY berarti kabel standar berpenghantar tembaga (huruf “N”) dan berselubung isolasi dari PVC (Poli Vinil Chlorid) (huruf “Y”).

Kabel NYA

Kabel Tipe NYA
Kabel tipe NYA yang terpasang di instalasi listrik rumah
Merupakan kabel berisolasi PVC dan berinti kawat tunggal. Warna isolasinya ada beberapa macam yaitu merah, kuning, biru dan hitam. Jenisnya adalah kabel udara (tidak untuk ditanam dalam tanah). Karena isolasinya hanya satu lapis, maka mudah luka karena gesekan, gigitan tikus atau gencetan. Dalam pemasangannya, kabel jenis ini harus dimasukkan dalam suatu konduit kabel.
Berbicara mengenai konduit, pengertiannya adalah suatu selubung pelindung, ada yang berupa pipa besi, tetapi yang paling umum digunakan adalah pipa PVC (tetapi berbeda dengan pipa PVC untuk air). Konduit ini selain bertujuan melindungi kabel dari gangguan luar juga untuk memudahkan dalam hal pekerjaan penggantian atau penambahan kabel, karena hanya tinggal ditarik atau didorong saja. Bandingkan bila kabel tersebut ditanam dalam tembok tanpa konduit, tentu akan butuh pekerjaan tambahan berupa pembongkaran tembok.
Karena itu, sesuai tujuannya penggunaan konduit sebenarnya tidak terbatas pada jenis kabel NYA saja, tetapi bisa dipakai untuk kabel NYM atau NYY.



Kabel NYM

Kabel tipe NYM
Kabel tipe NYM yang terpasang di peralatan listrik rumah
Kabel jenis ini mempunyai isolasi luar jenis PVC berwarna putih (cara mengenalinya bisa dengan melihat warna yang khas putih ini) dengan selubung karet di dalamnya dan berinti kawat tunggal yang jumlahnya antara 2 sampai 4 inti dan masing-masing inti mempunyai isolasi PVC dengan warna berbeda. Jadi seperti beberapa kabel NYA yang dijadikan satu dan ditambahkan isolasi putih dan selubung karet.
Kabel ini relative lebih kuat karena adanya isolasi PVC dan selubung karet. Pemasangannya pada instalasi listrik dalam rumah bisa tanpa konduit (kecuali dalam tembok sebaiknya menggunakan konduit seperti yang dijelaskan sebelumnya). Kabel ini dirancang bukan untuk penggunaan di bagian luar (outdoor). Tetapi penggunaan konduit sebagai pelindung bisa juga dipertimbangkan bila ingin dipasang di luar ruangan. Harganya yang jelas lebih mahal dari tipe kabel NYA.





Kabel NYY

Kabel tipe NYY
Kabel tipe NYY yang terpasang di instalasi listrik rumah
Warna khas kabel ini adalah hitam dengan isolasi PVC ganda sehingga lebih kuat. Karena lebih kuat dari tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa untuk outdoor, termasuk ditanam dalam tanah. Kabel untuk lampu taman dan di luar rumah sebaiknya menggunakan kabel jenis ini. Harganya tentu lebih mahal dibanding dua jenis kabel sebelumnya.






Kuat Hantar Arus (KHA)

Kabel listrik mempunyai ukuran luas penampang inti kabel yang berhubungan dengan kapasitas penghantaran arus listriknya. Dalam istilah PUIL, besarnya kapasitas hantaran kabel dinamakan dengan Kuat Hantar Arus (KHA).
Ukuran kabel dan KHA-nya sebaiknya kita pahami dengan baik untuk menentukan pemilihan kabel yang sesuai dengan kapasitas instalasi listrik rumah kita. Besar kapasitas daya listrik dalam suatu instalasi listrik rumah berhubungan dari berapa besar langganan listrik dari PLN. Dalam hal ini adalah berapa besar rating MCB yang terpasang di kWh meter (lihat dalam artikel “MCB sebagai Proteksi dan Pembatas Daya Listrik (2)” untuk detailnya). Besarnya KHA kabel harus lebih besar dari rating MCB, karena prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum kabelnya terkena masalah.
Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel tersebut menjadi panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat menyebabkan rusaknya isolasi. Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus listrik dan akibatnya bisa fatal seperti kesetrum pada manusia atau bahkan mengakibatkan terjadinya kebakaran.
Faktor lain dalam menentukan pemilihan kabel dengan KHA-nya adalah mengenai peningkatan kebutuhan daya listrik di masa depan. Bila dalam beberapa tahun ke depan ternyata ada penambahan daya listrik langganan PLN, tentu lebih baik sedari awal dipersiapkan kabel dengan ukuran yang sedikit lebih besar untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan daya listrik ini sehingga menghindari pekerjaan penggantian kabel. Tetapi perlu diperhatikan juga bila umur kabel ternyata sudah melewati 10 tahun. Pada kasus ini, pemeriksaan kondisi kabel dengan lebih teliti sebaiknya dilakukan untuk memastikan kabel masih dalam kondisi baik.
PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter dari penghantar kabel dan maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada kabel tipe NYA, NYM dan NYY.

KHA Kabel NYA
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYA

KHA kabel NYM
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYM

KHA kabel NYY
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYY

Dari tabel diatas, satu hal yang perlu diperhatikan adalah faktor temperatur lingkungan di luar kabel. KHA yang dinyatakan dalam tabel tersebut berlaku untuk maksimum temperatur di sekitar kabel sampai 30 Cdeg. Lebih dari itu akan menyebabkan turunnya nilai KHA kabel. Ada faktor koreksi yang harus diperhitungkan sesuai dengan besarnya lingkungan. Mengenai faktor koreksi kabel ini akan kita bahas dalam artikel berikutnya (Lanjutkan disini).
Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda dalam memahami secara lebih mendalam mengenai kabel listrik.

Salam,

Mengenal peralatan instalasi listrik rumah tinggal

Anda pasti sudah mengenal peralatan listrik yang terpasang dirumah anda seperti sakelar, stop kontak, steker, sekering dan lainnya. Dan untuk anda yang awam dengan dunia listrik, artikel kali ini akan mengajak anda untuk mengenal fungsi dan jenis peralatan listrik tersebut secara umum.

Pengenalan peralatan listrik instalasi listrik rumah tinggal ini akan dimulai dengan Bargainser.

BARGAINSER

Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
bargainser
Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:
- MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.

- Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.

- Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.

Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.

PENGAMAN LISTRIK
Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting.

Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:
- Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.

- Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .


SAKELAR

Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.
Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:
- sakelar bertegangan rendah.
- Sakelar tegangan menengah.
- Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.


Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi :
- Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok.
- Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.

Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:
- Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.

- Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.

Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.

- Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.


STOP KONTAK

Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.

Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.

- Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.


Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.


STEKER

Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.


Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:
- Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak.

- Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang PLUG dan SOCKET ini, silahkan membaca artikelnya di sini.
KABEL

Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.

Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut:
- NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.

- NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.

- NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.

- NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.

Demikian sekilas pengenalan peralatan-perlatan listrik untuk instalasi listrik rumah tinggal, keterangan fungsi, bentuk/konstruksi dan cara kerja dari masing-masing alat merupakan penjelasan secara umum.

Semoga bermanfaat,

Faktor Koreksi Kuat Hantar Arus dan Warna Kabel

Sebelum melanjutkan artikel mengenai Kuat Hantar Arus (KHA) pada kabel listrik seperti yang dijelaskan pada artikel sebelumnya (“Kabel Listrik dan Kuat Hantar Arus”), ternyata penulis menyadari ada beberapa informasi yang belum dijelaskan dalam artikel tersebut. Dipikir-pikir, daripada merevisi tulisan sebelumnya, yang mungkin saja juga luput dibaca kembali, ada baiknya menambahkan saja di artikel ini.

Yang pertama adalah mengenai pengertian ukuran kabel. PUIL tahun 2000 mengatur satuan ukuran nominal kabel dalam mm2, seperti 1.5 mm2, 2,5mm2 dan seterusnya. Kemudian, pengertian ukuran nominal adalah luas penampang dari penghantar inti kabel. Untuk kabel jenis NYM atau NYY yang mempunyai 2 inti atau lebih, ukuran 2.5 mm2 menyatakan ukuran masing-masing inti kabel.
Berikutnya adalah tegangan pengenal pada kabel. Mengacu pada PUIL, kabel tegangan rendah mempunyai tegangan pengenal sebagai berikut : 230/400 (300) V, 300/500 (400) V, 400/690 (600) V, 450/750 (490) V, 0.6/1kV (1.2kV). Nilai tegangan dalam kurung adalah nilai tegangan tertinggi untuk perlengkapan listrik yang diperbolehkan jika menggunakan kabel tersebut. Listrik PLN untuk perumahan mempunyai tegangan 220V, jadi cukup menggunakan kabel dengan tegangan pengenal minimal 230/400 V.
Kalau masih ada informasi lain yang terlewat, mohon koreksinya dari pembaca.
Kita kembali pada nilai Kuat Hantar Arus (KHA). KHA mempunyai nilai aktual 100% bila kabel tersebut dipasang pada temperatur kelilingnya maksimal 30 Cdeg. Lebih dari itu akan terjadi penurunan nilai aktual KHA-nya. PUIL menamakannya sebagai Faktor Koreksi.
Faktor Koreksi dalam PUIL diatur dalam tabel 7.3.2 untuk kabel NYA dan NYM, tabel 7.3.15a dan 7.3.18 untuk kabel NYY di dalam tanah dan udara.


Faktor Koreksi Kabel NYA & NYM
Tabel Faktor Koreksi untuk Kabel NYA & NYM


Faktor Koreksi kabel NYY di dalam tanah
Tabel Faktor Koreksi Kabel NYY untuk Pemasangan di dalam Tanah


Faktor Koreksi Kabel NYY di Udara
Tabel Faktor Koreksi Kabel NYY untuk Pemasangan di Udara

Untuk Tabel 7.3.2 (Kabel NYA dan NYM), pilih kolom 3 (Bahan isolasi PVC).
Contoh kalkulasinya adalah : KHA pada tabel 7.3.1 x Faktor Koreksi.


KHA Kabel NYA
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYA


KHA kabel NYM
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYM


KHA kabel NYY
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYY

Perhatikan bahwa faktor koreksi hanya dihitung untuk temperatur keliling maksimal 55Cdeg. Bila lebih tinggi maka PUIL mensyaratkan harus menggunakan kabel instalasi tahan panas yang khusus untuk dibuat untuk maksud itu.

Warna kabel menurut standard PUIL

Kabel listrik yang mempunyai banyak inti akan mempunyai warna isolasi inti yang berbeda-beda. Hal ini sebetulnya berhubungan dengan faktor keselamatan karena bisa menghindarkan tertukarnya sambungan kabel pada sistem instalasi. Karena itu, sebagai keseragaman, penggunaan warna isolasi inti kabel mempunyai aturan tertentu.
Instalasi listrik yang baik akan selalu mengikuti aturan ini. Karena bila suatu saat diperlukan pemeriksaan atau perbaikan sistem instalasi tersebut, maka seorang instalatir akan lebih mudah menemukan pola sambungan kabel listriknya.
Kabel listrik yang digunakan pada sistem instalasi listrik rumah biasanya terdiri atas penghantar phase, netral dan ground. PUIL mengatur penggunaan warna untuk penghantar netral adalah biru, penghantar ground dengan warna hijau atau campuran kuning-hijau, dan penghantar phase dikhususkan dengan warna hitam. Pengaturan selengkapnya dapat dilihat pada tabel PUIL berikut,


Warna Kabel
Pengaturan Penggunaan Warna Isolasi Inti Kabel

Contoh aplikasi penggunaan warna kabel bisa dilihat pada gambar MCB Box berikut ini :
(Terminal Netral digabung di sebelah atas dan terminal grounding digabung di sebelah bawah)

MCB Box dengan Terminal Pentanahan
Warna merah adalah terminal pentanahan di MCB Box

Bagaimana bila kabel yang hendak dipasang atau instalasi listrik rumah yang sudah terpasang ternyata memiliki warna isolasi inti yang lain daripada ketentuan diatas. Alternatifnya bisa beberapa cara :
  • Bila kabelnya sudah terpasang, periksa dan kenali penghantar mana yang menjadi phase, netral dan ground. Pastikan warnanya dan buatlah catatan yang ditempel pada MCB Box atau Panelnya. Tujuannya agar memudahkan saat melakukan pemeriksaan atau perbaikan.
  • Bilamana kabelnya baru akan dipasang (karena sudah terlanjur dibeli) dan misalkan saja mempunyai isolasi inti yang berwarna hitam semuanya. Maka saat pemasangan, bisa ditambahkan selubung kabel yang berwarna sesuai standard (hitam-biru-hijau) yang dipasang pada ujung terminal kabel. Selubungnya bisa berupa plastik khusus selubung yang banyak dijual (biasanya dikenal dengan nama “cable shoe”) atau menggunakan electrical isolation tape yang berwarna senada. Jika tidak tersedia, maka buatlah tanda atau marking dengan sesuatu yang mudah dikenali dan buat catatan yang ditempel, setidaknya pada MCB Box.
Demikian tulisan singkat mengenai kabel listrik ini, sebagai tambahan informasi dari tulisan sebelumnya. Sebenarnya ada satu faktor lagi yang harus diperhatikan dan kemungkinan besar cukup berpengaruh pada nilai aktual dari maksimum KHA kabel, yaitu faktor umur atau lifetime dari kabel itu sendiri. Terutama menyangkut kekuatan isolasi dari penghantar inti kabel. Hanya saja, terus terang penulis belum mendapatkan bahan yang memadai mengenai hal ini, terutama mengenai nilai eksak dari faktor koreksi karena lifetime.
Pada dasarnya kabel listrik pasti memiliki lifetime, yang panjangnya tergantung kualitas kabel itu sendiri, dimana kualitas juga selalu berhubungan dengan harga. Ada yang mengatakan jika lifetime kabel listrik berkisar antara 10 – 15 tahun. Nah, dalam rentang waktu penggunaan kabel, sampai melewati lifetime-nya, tentu nilai maksimum KHA akan menurun karena kekuatan isolasi inti penghantar pada kabel juga menurun.
Isolasi penghantar pada kabel yang sudah berumur, kemungkinan secara fisik bisa mengeras dan getas (tidak lentur lagi). Bila dalam kondisi ini kabel dibebani dengan arus listrik yang mendekati maksimum KHA-nya (yang nilainya mengacu pada nilai maksimum KHA kabel saat masih baru), maka potensi terjadinya kebocoran arus listrik pada kabel akan semakin besar.
Karena itu faktor kondisi dan kapasitas kabel listrik dari instalasi listrik rumah perlu diperhatikan saat anda ingin melakukan penambahan daya listrik PLN. Jika ragu-ragu, bisa meminta bantuan instalatir listrik yang kompeten untuk memastikan kondisi kabel ini.
Semoga penjelasannya bermanfaat bagi anda semua. Silahkan jika ada koreksi atau tambahan guna memperkaya informasi dalam tulisan ini.


Salam,

Rabu, 03 Oktober 2012

Mengenal peralatan instalasi listrik rumah tinggal

Anda pasti sudah mengenal peralatan listrik yang terpasang dirumah anda seperti sakelar, stop kontak, steker, sekering dan lainnya. Dan untuk anda yang awam dengan dunia listrik, artikel kali ini akan mengajak anda untuk mengenal fungsi dan jenis peralatan listrik tersebut secara umum. Pengenalan peralatan listrik instalasi listrik rumah tinggal ini akan dimulai dengan Bargainser. BARGAINSER Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA. bargainser Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu: - MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah. - Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik. - Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit. Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal. PENGAMAN LISTRIK Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting. Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu: - Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu. - Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas . SAKELAR Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar. Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi: - sakelar bertegangan rendah. - Sakelar tegangan menengah. - Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi. Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi : - Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok. - Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok. Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu: - Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu. - Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah. Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: - Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan. - Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut. STOP KONTAK Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak. Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu: - Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil. - Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar. Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu: - Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok. - Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable. STEKER Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan. Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu: - Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak. - Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman. Untuk mengetahui lebih jauh tentang PLUG dan SOCKET ini, silahkan membaca artikelnya di sini. KABEL Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik. Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut: - NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi. - NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan. - NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan. - NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang. Demikian sekilas pengenalan peralatan-perlatan listrik untuk instalasi listrik rumah tinggal, keterangan fungsi, bentuk/konstruksi dan cara kerja dari masing-masing alat merupakan penjelasan secara umum. Semoga bermanfaat,